Langsung ke konten utama

wartawan peduli gempa

Wartawan Sumsel Peduli Gempa Padang

Seputar Indonesia, Sabtu 3 Oktober 2009

Sejumlah wartawan dari berbagai media di Kota Palembang melakukan pengalangan dana untuk korban bencana alam gempa di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), dan korban kebakaran di Kertapati, Palembang.

Dari aksi tersebut,para wartawan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp7,5 juta. Aksi dimulai dari Bundaran Air Mancur,yang diikuti puluhan wartawan dari berbagai media cetak maupun elektronik lokal dan nasional. Beberapa spanduk juga digelar solidaritas wartawan Palembang untuk gempa Padang, Sumbar.

Aksi di bundaran air mancur ini berlangsung sekitar satu jam. Aksi pengumpulan dana dilanjutkan ke Gedung DPRD Kota Palembang. Sumbangan mengalir deras dari beberapa anggota Dewan yang kebetulan ada di ruangan mereka. Para wartawan juga menyambangi ruang kerja, ruang fraksi dan komisi untuk mengumpulkan dana sumbangan, setelah itu aksi dilanjutkan ke DPRD Sumsel.

“Sangat bagus dan sangat baik dilakukan para wartawan ini,” ujar Ketua sementara DPRD Kota Palembang Harnojoyo di Palembang kemarin. Koordinator aksi Retno Palupi mengatakan, aksi spontanitas ini merupakan wujud kepedulian wartawan terhadap saudara-saudaranya yang tertimpa bencana.

“Sangat sedih kalau kita baca tulisan kawan-kawan. Ada anakanak yang masih tertimbun di sebuah ruangan bimbingan belajar,” ujarnya miris. Penggalangan dana tersebut juga dihadiri Ketua PWI Sumsel Oktafriyadi dan Kepala Seputar Indonesia (SI) Biro Sumsel Aina RA. Ketua PWI Sumsel Oktafriyadi menyatakan salut atas kebersamaan rekan media, terutama dari golongan pewarta muda.

Dari sumbangan warga Sumsel yang dikumpulkan wartawan, kemarin terkumpul dana sebayak Rp7 juta. Sumbangan ini akan diberikan kepada korban gempa Sumbar sebanyak 60% atau sebesar Rp4.072.000 melalui rekening peduli yang dibuka harian SI dan 40% atau Rp3.052.500 untuk korban kebakaran di Sungki, Kertapati, Palembang.

“Uang hasil solidaritas temanteman wartawan dan masyarakat Palembang telah dimasukkan melalui rekening Seputar Indonesia Peduli Sumatera Barat BCA cabang Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, No Rek 4783011487 atas nama SINDO Peduli QQ PT Media Nusantara Informasi yang jumlahnya Rp4.072.000.

Sementara sisanya sebesar Rp3.052.500, untuk kebakaran di Palembang,” kata Kepala SI Biro Sumsel Aina RA. Selain wartawan, solidaritas masyarakat Sumsel untuk mengumpulkan dana juga dilakukan mahasiswa. Kumpulan mahasiswa terlihat di beberapa simpang jalan lampu merah,seperti Charitas, Veteran,kampus,sebagai bentuk solidaritas yang tinggi dari berbagai kalangan di Kota Palembang. (berli z/retno p)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Sinar Harapan

LINTAS SEJARAH SINAR HARAPAN Sinar Harapan terbit perdana pada tanggal 27 April 1961. Tokoh – tokoh yang terlibat dalam upaya pendirian Sinar Harapan adalah : Dr. Komang Makes; Lengkong; Ds. Roesman Moeljodwiatmoko; Simon Toreh; Prof. Dr. Soedarmo; J.B. Andries; Dr. J. Leimena; Supardi; Ds. Soesilo; Ds. Saroempaet; Soehardhi; Ds.S. Marantika; Darius Marpaung; Prof. Ds. J.L.Ch. Abineno; J.C.T. Simorangkir SH; Ds. W.J. Rumambi; H.G. Rorimpandey; Sahelangi; A.R.S.D. Ratulangi; Dra. Ny. B. Simorangkir Pada awal pendirian, H.G. Rorimpandey dipercaya sebagai Pemimpin Umum, sedangkan Ketua Dewan Direksi adalah J.C.T Simorangkir dan Pelaksana Harian adalah Soehardhi. Pada awalnya (27 April 1961), oplah Sinar Harapan hanya sekitar 7.500 eksemplar. Namun pada akhir tahun 1961, oplahnya melonjak menjadi 25.000 eksemplar. Seiring dengan perkembangan waktu, Sinar Harapan terus berkembang menjadi koran nasional terkemuka serta dikenal sebagai “raja koran sore”. Sebagai ilustrasi, pada tahu...

Sejarah Sumatera Ekspres

Sejarah Sumatera Ekspres: http://bukuteje.blogspot.com/2009_02_01_archive.html PENULIS: T Junaidi Sejarah Harian Sumatera Ekspres & 15 Tahun Bersama Jawa Pos Group Detik-Detik Menegangkan di Ruang Redaksi ---------------------------- Lay out & Artistik : T Junaidi dan Hellendri Fotografer : H Dulmukti Djaja Penerbit : PT Citra Bumi Sumatera Percetakan : JP Book ---------------------------------------------------------------------------- I. Kata Pengantar H Suparno Wonokromo (CEO Jawa Pos Indonesia Timur) II. Pengantar (Penulis, T Junaidi) III. DAFTAR ISI 1. Negosiasi Buntu, Hanya Ada Satu Kata MOGOK! 2. Ya Wartawan, Ya Sirkulasi, Ya Advertising 3. ’Hoki’ Era Reformasi 4. Kantor Terburuk di ’Dunia’, Kini Gedung Graha Pena 5. ’Embrio’ Sumeks Menjelma Gurita 6. Sumeks Juara I Perwajahan Jawa Pos Group 7. Wajah Media Cermin Manajemen Redaksi IV. CATATAN HARIAN - Dari Titik Nol 8. Muntako BM, Jual Kursi untuk Selamatkan SIUPP Sumatera Express 9. Fotografer Gaek H Dulmukti Jaya, Tak ...

H Ismail Djalili

Suasana pemakaman tokoh pers Sumsel, Drs H Ismail Djalili di TPU Puncak Sekuning, Minggu sore. (Foto: Facebook arif ardiansyah) Tokoh Pers Sumsel Meninggal Palembang, Berita duka menyelimuti dunia pers di Sumsel. Seorang tokoh pers di Sumsel, Drs H Ismail Djalili, menghembuskan nafas terakhirnya Minggu (6/2/2011) sekitar pukul 07.30 di RS RK Charitas Palembang.. Masyarakat Sumatera Selatan, utamanya insan jurnalis sangat kehilangan sosok Ismail yang dikenal sebagai pekerja keras, disiplin dan tegas. Selama hidupnya, almarhum telah mengabdikan dirinya di dunia pers. Beliau sempat memimpin PWI Sumsel. Dan mendirikan lembaga pendidikan yang kini mengelola Program Pasca Sarjana. Pendidikan S-1 dan SLTA di Sekip Ujung Palembang. Lembaga yang didirikannya itu adalah STISIPOL Candaradimuka. Ia meninggalkan seorang istri, Lien Suharlina, dua anak, Lis Hapari dan Lisdestriani Rahmani. Serta empat orang cucu, Aidri, Rere, Utiyah Nurahmadani, dan Isnin Nurulfallah. Jenazah pendiri Stisipol Cha...