Langsung ke konten utama

Pemuda Lahat Dibekali Jurnalistik



  Pemuda Lahat Dibekali Jurnalistik

Bupati Lahat, pihak PT BA, panitia, peserta dan pemateri foto bersama

Lahat: 
Pemuda Lahat dilatih menjadi wartawan agar mereka bisa menjadi wartawan citizen (wartawan warga). Selain itu, diharapkan para pemuda yang merupakan anggota Karang taruna ini bisa menerbitkan media internal ataupun mengelola blog dengan baik.
Bupati Lahat, Saifudin Aswari membuka pelatihan


Bupati Lahat Saifudin Aswari yang membuka langsung acara tersebut, meminta para pemuda memanfaatkannya dengan baik karena banyak pengetahuan yang bisa diambil. “Melalui pelatihan ini, pemuda diharapkan bisa lebih  kritis dan meningkatkan peran sertanya bagi pembangunan,” ujar Bupati usai pembukaan pelatihan di Hotel Bukit Serelo, Lahat, Senin (2/4)


Melalui pelatihan ini, menurut Bupati, para pemuda diharapkan bisa memanfaatkan citizen journalism yang disiapkan semua media  massa saat ini. Baik media cetak maupun elektronik. Sehingga berbagai informasi pembangunan maupun peristiwa yang diketahui bisa terekspose demi kepentingan orang banyak.

“Selain itu, mereka bisa lebih mengoptimalkan penggarapan media yang telah dimiliki Karang Taruna Lahat,” tambahnya.
Penyerahan tanda peserta
Pelatihan jurnalistik ini diselenggarakan oleh Karang Taruna Lahat dan diberikan bagi pemuda di Kabupaten Lahat. Acara yang didukung PT Bukit Asam (PTBA) dan bekerjasama dengan Manajemen Pers (MnP), tersebut dilaksanakan selama dua hari di ruang pertemuan Hotel Bukit Serelo, Lahat.

Menurut Sanderson, Ketua Karang Taruna Kabupaten Lahat, peserta pelatihan berasal dari perwakilan pemuda yang ada di 21 Kecamatan di Kabupaten Lahat.

Ia berharap dengan pelatihan tersebut, para pemuda di Kabupaten Lahat jadi lebih melek dunia jurnalistik. Atau mungkin salah satu dari  mereka bisa mengembangkan bakat, dengan mengeluti bidang tersebut.

Senior Manajer CSR PT Bukit Asam mengemukakan, pelatihan ini merupakan peran serta perusahaan untuk masyarakat di sekitar. Sebelumnya, juga telah dilaksanakan pelatihan jurnalistik bagi para siswa se Muaraenim.
Bupati Lahat, pihak PT BA, dan peserta
Selanjutnya, tidak tertutup kemungkinan pelatihan yang sama akan diberikan bagi berbagai komponen dan stakeholder. “Sehingga semua lapisan masyarakat  memahami peran dan fungsi jurnalistik serta memberdayakan mereka secara proporsional,” katanya didampingi Manajer PKBL, Ahmad Abas.

Para pemateri dalam pelatihan ini adalah praktisi media massa.  Yakni Maspril Aries (Republika), Bangun P Lubis (Suara Pembaruan), Aina Rumiati Azis (Seputar Indonesia), Muhamad Nasir (Sinar Harapan),  Noverta Salyadi (Joran Jakarta), Eri Khafif (Antara).
Melalui pelatihan ini, menurut Maspriel Aries, para    pemuda diharapkan bisa memahami fungsi jurnalistik dan memanfatkannya secara proporsional. “Mereka bisa berpartisipasi dalam dunia jurnalistik melalui citizen journalism atau pengelolaan blog yang beretika,” ujar Maspriel yang juga Ketua Manajemen Pers.  (sir)
Bangun P Lubis, Suara Pembaruan menyampaikan materi

  Aina Rumiyati Azis, Seputar Indonesia, menyampaikan materi pelatihan  


v

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Sinar Harapan

LINTAS SEJARAH SINAR HARAPAN Sinar Harapan terbit perdana pada tanggal 27 April 1961. Tokoh – tokoh yang terlibat dalam upaya pendirian Sinar Harapan adalah : Dr. Komang Makes; Lengkong; Ds. Roesman Moeljodwiatmoko; Simon Toreh; Prof. Dr. Soedarmo; J.B. Andries; Dr. J. Leimena; Supardi; Ds. Soesilo; Ds. Saroempaet; Soehardhi; Ds.S. Marantika; Darius Marpaung; Prof. Ds. J.L.Ch. Abineno; J.C.T. Simorangkir SH; Ds. W.J. Rumambi; H.G. Rorimpandey; Sahelangi; A.R.S.D. Ratulangi; Dra. Ny. B. Simorangkir Pada awal pendirian, H.G. Rorimpandey dipercaya sebagai Pemimpin Umum, sedangkan Ketua Dewan Direksi adalah J.C.T Simorangkir dan Pelaksana Harian adalah Soehardhi. Pada awalnya (27 April 1961), oplah Sinar Harapan hanya sekitar 7.500 eksemplar. Namun pada akhir tahun 1961, oplahnya melonjak menjadi 25.000 eksemplar. Seiring dengan perkembangan waktu, Sinar Harapan terus berkembang menjadi koran nasional terkemuka serta dikenal sebagai “raja koran sore”. Sebagai ilustrasi, pada tahu

Sejarah Sumatera Ekspres

Sejarah Sumatera Ekspres: http://bukuteje.blogspot.com/2009_02_01_archive.html PENULIS: T Junaidi Sejarah Harian Sumatera Ekspres & 15 Tahun Bersama Jawa Pos Group Detik-Detik Menegangkan di Ruang Redaksi ---------------------------- Lay out & Artistik : T Junaidi dan Hellendri Fotografer : H Dulmukti Djaja Penerbit : PT Citra Bumi Sumatera Percetakan : JP Book ---------------------------------------------------------------------------- I. Kata Pengantar H Suparno Wonokromo (CEO Jawa Pos Indonesia Timur) II. Pengantar (Penulis, T Junaidi) III. DAFTAR ISI 1. Negosiasi Buntu, Hanya Ada Satu Kata MOGOK! 2. Ya Wartawan, Ya Sirkulasi, Ya Advertising 3. ’Hoki’ Era Reformasi 4. Kantor Terburuk di ’Dunia’, Kini Gedung Graha Pena 5. ’Embrio’ Sumeks Menjelma Gurita 6. Sumeks Juara I Perwajahan Jawa Pos Group 7. Wajah Media Cermin Manajemen Redaksi IV. CATATAN HARIAN - Dari Titik Nol 8. Muntako BM, Jual Kursi untuk Selamatkan SIUPP Sumatera Express 9. Fotografer Gaek H Dulmukti Jaya, Tak

H Ismail Djalili

Suasana pemakaman tokoh pers Sumsel, Drs H Ismail Djalili di TPU Puncak Sekuning, Minggu sore. (Foto: Facebook arif ardiansyah) Tokoh Pers Sumsel Meninggal Palembang, Berita duka menyelimuti dunia pers di Sumsel. Seorang tokoh pers di Sumsel, Drs H Ismail Djalili, menghembuskan nafas terakhirnya Minggu (6/2/2011) sekitar pukul 07.30 di RS RK Charitas Palembang.. Masyarakat Sumatera Selatan, utamanya insan jurnalis sangat kehilangan sosok Ismail yang dikenal sebagai pekerja keras, disiplin dan tegas. Selama hidupnya, almarhum telah mengabdikan dirinya di dunia pers. Beliau sempat memimpin PWI Sumsel. Dan mendirikan lembaga pendidikan yang kini mengelola Program Pasca Sarjana. Pendidikan S-1 dan SLTA di Sekip Ujung Palembang. Lembaga yang didirikannya itu adalah STISIPOL Candaradimuka. Ia meninggalkan seorang istri, Lien Suharlina, dua anak, Lis Hapari dan Lisdestriani Rahmani. Serta empat orang cucu, Aidri, Rere, Utiyah Nurahmadani, dan Isnin Nurulfallah. Jenazah pendiri Stisipol Cha