Langsung ke konten utama

FOTO JURNALISTIK

FOTO JURNALISTIK
Oleh Musaful Imam
Ketua Pewarta Foto Indonesia (FPI) Sumsel
 
 
Foto Jurnalistik adalah kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan foto melalui media massa dengan mengabungkan komunikasi visual dan verbal
 
Komunikasi Visual
Menyampaikan pesan melalui gambar/foto (visual approach) yang merupakan komponen utama komunikasi.
 
Komunikasi Verbal  
Menyampaikan pesan melalui bahasa verbal/teks yang dikenal dengan caption/keterangan foto.Dalam foto jurnalistik foto berita harus memiliki keterangan foto yang antara lain memiliki judul,dan komponen 5W dan 1 H.
 
Foto Jurnalistik membuat berita dengan mengunakan foto dan memberikan gambaran berita melalui teks keterangan foto yang mengandung komponen 5W dan 1 H :  
what(apa),where(dimana),when(kapan),why(mengapa),who(siapa), dan how(bagaimana)
 
Nilai Foto Jurnalistik
1.Aktualitas
2.Luar Biasa
3.Menarik
4.Penting
5.Ketokohan
6.Human Interest
7.Universal
8.Informatif
 
Dalam Foto Jurnalistik komponen foto terdiri dari Foto Berita Tunggal/Singel Picture dan Foto Berita Seri.Pada foto berita tunggal foto yang diterbitkan berdasar nilai aktualitas tetapi ada juga foto berita features yang diterbitkan tidak tergantung kepada nilai aktualitas.Sedangkan foto berita seri diterbitkan dengan jumlah foto yang banyak tetapi temanya satu.
 
Jenis Foto Jurnalistik
1. Foto Berita Spot/kejadian/Spot Photo
2. Foto Berita/UmumGeneral News Photo
3. Foto Berita Potret/People in the News Photo
4. Foto Keseharian/Daily Life Photo
5. Foto Olahraga/Sport Photo
6. Foto Seni Budaya dan Hiburan/Art and Entertaiment Photo
7. Foto Alam dan Lingkungan/Nature and Environmrnt Photo
8. Foto Cerita/Essay Photo
 
 
 
 
Ciri Foto Jurnalistik
1.Independen
2.Kemampuan Teknis
3.Kepekaan
4.Memiliki Kekuatan
5.Inteltualitas
 
Metode Pengambilan Foto Jurnalistik
1.Menentukan objek objek utama/entire
2.Menentukan pilihan objek pilihan (point of interest)
3.Menentukan bidang pengambilan gambar seperti komposisi,pola, dan tekstur dalam satu kesatuan foto
4.Menentukan sudut pengambilan gambar
5.Menentukan pengambilan gambar berdasarkan teknis.   
 
Cara mendapatkan foto berita
1.Hunting
2.Keberuntungan
3.Memonitor Jejaring
4.Mengarap Isu  
5.Hubungan dengan wartawan khusus di suatu bidang
6.Berhubungan dengan NGO
7.Humas instansi
8.Jadual acara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Sinar Harapan

LINTAS SEJARAH SINAR HARAPAN Sinar Harapan terbit perdana pada tanggal 27 April 1961. Tokoh – tokoh yang terlibat dalam upaya pendirian Sinar Harapan adalah : Dr. Komang Makes; Lengkong; Ds. Roesman Moeljodwiatmoko; Simon Toreh; Prof. Dr. Soedarmo; J.B. Andries; Dr. J. Leimena; Supardi; Ds. Soesilo; Ds. Saroempaet; Soehardhi; Ds.S. Marantika; Darius Marpaung; Prof. Ds. J.L.Ch. Abineno; J.C.T. Simorangkir SH; Ds. W.J. Rumambi; H.G. Rorimpandey; Sahelangi; A.R.S.D. Ratulangi; Dra. Ny. B. Simorangkir Pada awal pendirian, H.G. Rorimpandey dipercaya sebagai Pemimpin Umum, sedangkan Ketua Dewan Direksi adalah J.C.T Simorangkir dan Pelaksana Harian adalah Soehardhi. Pada awalnya (27 April 1961), oplah Sinar Harapan hanya sekitar 7.500 eksemplar. Namun pada akhir tahun 1961, oplahnya melonjak menjadi 25.000 eksemplar. Seiring dengan perkembangan waktu, Sinar Harapan terus berkembang menjadi koran nasional terkemuka serta dikenal sebagai “raja koran sore”. Sebagai ilustrasi, pada tahu

H Ismail Djalili

Suasana pemakaman tokoh pers Sumsel, Drs H Ismail Djalili di TPU Puncak Sekuning, Minggu sore. (Foto: Facebook arif ardiansyah) Tokoh Pers Sumsel Meninggal Palembang, Berita duka menyelimuti dunia pers di Sumsel. Seorang tokoh pers di Sumsel, Drs H Ismail Djalili, menghembuskan nafas terakhirnya Minggu (6/2/2011) sekitar pukul 07.30 di RS RK Charitas Palembang.. Masyarakat Sumatera Selatan, utamanya insan jurnalis sangat kehilangan sosok Ismail yang dikenal sebagai pekerja keras, disiplin dan tegas. Selama hidupnya, almarhum telah mengabdikan dirinya di dunia pers. Beliau sempat memimpin PWI Sumsel. Dan mendirikan lembaga pendidikan yang kini mengelola Program Pasca Sarjana. Pendidikan S-1 dan SLTA di Sekip Ujung Palembang. Lembaga yang didirikannya itu adalah STISIPOL Candaradimuka. Ia meninggalkan seorang istri, Lien Suharlina, dua anak, Lis Hapari dan Lisdestriani Rahmani. Serta empat orang cucu, Aidri, Rere, Utiyah Nurahmadani, dan Isnin Nurulfallah. Jenazah pendiri Stisipol Cha

Sejarah Sumatera Ekspres

Sejarah Sumatera Ekspres: http://bukuteje.blogspot.com/2009_02_01_archive.html PENULIS: T Junaidi Sejarah Harian Sumatera Ekspres & 15 Tahun Bersama Jawa Pos Group Detik-Detik Menegangkan di Ruang Redaksi ---------------------------- Lay out & Artistik : T Junaidi dan Hellendri Fotografer : H Dulmukti Djaja Penerbit : PT Citra Bumi Sumatera Percetakan : JP Book ---------------------------------------------------------------------------- I. Kata Pengantar H Suparno Wonokromo (CEO Jawa Pos Indonesia Timur) II. Pengantar (Penulis, T Junaidi) III. DAFTAR ISI 1. Negosiasi Buntu, Hanya Ada Satu Kata MOGOK! 2. Ya Wartawan, Ya Sirkulasi, Ya Advertising 3. ’Hoki’ Era Reformasi 4. Kantor Terburuk di ’Dunia’, Kini Gedung Graha Pena 5. ’Embrio’ Sumeks Menjelma Gurita 6. Sumeks Juara I Perwajahan Jawa Pos Group 7. Wajah Media Cermin Manajemen Redaksi IV. CATATAN HARIAN - Dari Titik Nol 8. Muntako BM, Jual Kursi untuk Selamatkan SIUPP Sumatera Express 9. Fotografer Gaek H Dulmukti Jaya, Tak