Langsung ke konten utama

Oktaf Riadi Kembali Pimpin PWI Sumsel

Palembang (ANTARA News) - Oktaf Riadi terpilih jadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Cabang Sumatera Selatan untuk periode lima tahun mendatang, setelah mengalahkan pesaingnya Rustam Imron di Palembang, Sabtu malam.

Pada Konferensi Cabang (Konfercab) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sumsel di Palembang itu Oktaf Riadi berhasil mengumpulkan 267 suara, sedangkan pesaingnya Rustam Imron hanya meraih 84 suara.

Dengan hasil tersebut, Oktaf Riadi untuk kedua kalinya memimpin induk organisasi wartawan Sumsel itu untuk periode lima tahun mendatang.

Sebelumnya, pada pemilihan awal terdapat enam calon Ketua PWI Cabang Sumsel masing-masing Agus Hermawanto (Pempred Sentral Post), Oktaf Riyadi (ketua petahana), John Heri (wakil ketua), Rustam Imron (wakil ketua), Firdaus Komar (Sekretaris PWI), dan Kawardante (Redaktur Senior Palembang Pos).

Namun pada pemilihan awal itu terdapat dua figur yang meraih suara terbanyak yakni Oktaf Riadi meraih 164 suara, dan Rustam Imron 74 suara, sehingga dilakukan pemilihan tahap II dimenangkan Oktaf Riadi.

Pembukaan konferensi tersebut disaksikan Ketua PWI Pusat Margiono, dan sejumlah pengurus pusat lainnya seperti Akhmad Kusaeni yang juga Direktur Pemberitaan Perum LKBN Antara, Atal S Depari, dan Gubernur Sumsel Alex Noerdin.

Dalam proses pemilihan Ketua PWI provinsi ini, dari 700 anggota 375 orang di antaranya memiliki hak pilih, namun ketika pelaksanaan hanya dihadiri 393 peserta yang memberikan hak suara. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Sinar Harapan

LINTAS SEJARAH SINAR HARAPAN Sinar Harapan terbit perdana pada tanggal 27 April 1961. Tokoh – tokoh yang terlibat dalam upaya pendirian Sinar Harapan adalah : Dr. Komang Makes; Lengkong; Ds. Roesman Moeljodwiatmoko; Simon Toreh; Prof. Dr. Soedarmo; J.B. Andries; Dr. J. Leimena; Supardi; Ds. Soesilo; Ds. Saroempaet; Soehardhi; Ds.S. Marantika; Darius Marpaung; Prof. Ds. J.L.Ch. Abineno; J.C.T. Simorangkir SH; Ds. W.J. Rumambi; H.G. Rorimpandey; Sahelangi; A.R.S.D. Ratulangi; Dra. Ny. B. Simorangkir Pada awal pendirian, H.G. Rorimpandey dipercaya sebagai Pemimpin Umum, sedangkan Ketua Dewan Direksi adalah J.C.T Simorangkir dan Pelaksana Harian adalah Soehardhi. Pada awalnya (27 April 1961), oplah Sinar Harapan hanya sekitar 7.500 eksemplar. Namun pada akhir tahun 1961, oplahnya melonjak menjadi 25.000 eksemplar. Seiring dengan perkembangan waktu, Sinar Harapan terus berkembang menjadi koran nasional terkemuka serta dikenal sebagai “raja koran sore”. Sebagai ilustrasi, pada tahu

Sejarah Sumatera Ekspres

Sejarah Sumatera Ekspres: http://bukuteje.blogspot.com/2009_02_01_archive.html PENULIS: T Junaidi Sejarah Harian Sumatera Ekspres & 15 Tahun Bersama Jawa Pos Group Detik-Detik Menegangkan di Ruang Redaksi ---------------------------- Lay out & Artistik : T Junaidi dan Hellendri Fotografer : H Dulmukti Djaja Penerbit : PT Citra Bumi Sumatera Percetakan : JP Book ---------------------------------------------------------------------------- I. Kata Pengantar H Suparno Wonokromo (CEO Jawa Pos Indonesia Timur) II. Pengantar (Penulis, T Junaidi) III. DAFTAR ISI 1. Negosiasi Buntu, Hanya Ada Satu Kata MOGOK! 2. Ya Wartawan, Ya Sirkulasi, Ya Advertising 3. ’Hoki’ Era Reformasi 4. Kantor Terburuk di ’Dunia’, Kini Gedung Graha Pena 5. ’Embrio’ Sumeks Menjelma Gurita 6. Sumeks Juara I Perwajahan Jawa Pos Group 7. Wajah Media Cermin Manajemen Redaksi IV. CATATAN HARIAN - Dari Titik Nol 8. Muntako BM, Jual Kursi untuk Selamatkan SIUPP Sumatera Express 9. Fotografer Gaek H Dulmukti Jaya, Tak

H Ismail Djalili

Suasana pemakaman tokoh pers Sumsel, Drs H Ismail Djalili di TPU Puncak Sekuning, Minggu sore. (Foto: Facebook arif ardiansyah) Tokoh Pers Sumsel Meninggal Palembang, Berita duka menyelimuti dunia pers di Sumsel. Seorang tokoh pers di Sumsel, Drs H Ismail Djalili, menghembuskan nafas terakhirnya Minggu (6/2/2011) sekitar pukul 07.30 di RS RK Charitas Palembang.. Masyarakat Sumatera Selatan, utamanya insan jurnalis sangat kehilangan sosok Ismail yang dikenal sebagai pekerja keras, disiplin dan tegas. Selama hidupnya, almarhum telah mengabdikan dirinya di dunia pers. Beliau sempat memimpin PWI Sumsel. Dan mendirikan lembaga pendidikan yang kini mengelola Program Pasca Sarjana. Pendidikan S-1 dan SLTA di Sekip Ujung Palembang. Lembaga yang didirikannya itu adalah STISIPOL Candaradimuka. Ia meninggalkan seorang istri, Lien Suharlina, dua anak, Lis Hapari dan Lisdestriani Rahmani. Serta empat orang cucu, Aidri, Rere, Utiyah Nurahmadani, dan Isnin Nurulfallah. Jenazah pendiri Stisipol Cha