Langsung ke konten utama

Sumsel, Daerah Khusus Wartawan

Palembang: Sumsel merupakan daerah khusus bagi PWI. Demikian, antara laiiin diungkapkan Ketua PWI Pusat, Margiono dalam sambutannya usai melantik pengurusa hariiian dan dewan kehormatan daerah PWI Sumsel, Kamis (17/4).
Diungkapkan Margiono, karena banyaknya even dan peristiiwa pentng yang dilaksanakan dan diigagas Pemprov Sumsel bersama PWI pusat maupun PWI Sumsel di daerah iini, maka pengurus PWI Sumsel nerupakan ikon.
"Sumsel punya makna tersendiri dan juga memberiikan makna khusus bagi peniingkatan profesiionaliitas wartawan," tutur Margiono yang saat itu juga didampingi  beberapa pengurus pusat. Diantaranya Ketua Dewan Kehormatan pusat Ilham Biintang dan Wakil Ketua Bidang Organisasi, Atal Depari.
Berbagai perhatian dan peristiwa penting berskala nasional seperti ciiikal bakal sekolah jurnaliistik sejak 2010 lalu. Lalu tahun 2014, pelaksanaan kongres wartawan se-Asean.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdn menyatakan bahwa dalam waktu dekat juga akan mengusahakan pendirian perguruan tinggi formal bidang jurnalistik pertama di Indonesia.
"Kami siapkan lahan dan anggaran. Tolong PWI pusat bantu lobi dii kementrian pendidikan," ujarnya.
Diilantik sebagai Ketua PWI Sumsel, Oktaf Riadi dan sekretaris Firdaus Komar, serta Dwitri Kartini sebagai bendahara. Sementara untuk Dewan Kehormatan Daerah, Anwar Rasuan sebagai ketua, dibantu Muhamad Nasir sebagai sekretaris. Helmy Marsindang, Kurnati Abdullah, dan Afdal Azmi Jambak sebagai anggota. (Sir)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Sinar Harapan

LINTAS SEJARAH SINAR HARAPAN Sinar Harapan terbit perdana pada tanggal 27 April 1961. Tokoh – tokoh yang terlibat dalam upaya pendirian Sinar Harapan adalah : Dr. Komang Makes; Lengkong; Ds. Roesman Moeljodwiatmoko; Simon Toreh; Prof. Dr. Soedarmo; J.B. Andries; Dr. J. Leimena; Supardi; Ds. Soesilo; Ds. Saroempaet; Soehardhi; Ds.S. Marantika; Darius Marpaung; Prof. Ds. J.L.Ch. Abineno; J.C.T. Simorangkir SH; Ds. W.J. Rumambi; H.G. Rorimpandey; Sahelangi; A.R.S.D. Ratulangi; Dra. Ny. B. Simorangkir Pada awal pendirian, H.G. Rorimpandey dipercaya sebagai Pemimpin Umum, sedangkan Ketua Dewan Direksi adalah J.C.T Simorangkir dan Pelaksana Harian adalah Soehardhi. Pada awalnya (27 April 1961), oplah Sinar Harapan hanya sekitar 7.500 eksemplar. Namun pada akhir tahun 1961, oplahnya melonjak menjadi 25.000 eksemplar. Seiring dengan perkembangan waktu, Sinar Harapan terus berkembang menjadi koran nasional terkemuka serta dikenal sebagai “raja koran sore”. Sebagai ilustrasi, pada tahu

Sejarah Sumatera Ekspres

Sejarah Sumatera Ekspres: http://bukuteje.blogspot.com/2009_02_01_archive.html PENULIS: T Junaidi Sejarah Harian Sumatera Ekspres & 15 Tahun Bersama Jawa Pos Group Detik-Detik Menegangkan di Ruang Redaksi ---------------------------- Lay out & Artistik : T Junaidi dan Hellendri Fotografer : H Dulmukti Djaja Penerbit : PT Citra Bumi Sumatera Percetakan : JP Book ---------------------------------------------------------------------------- I. Kata Pengantar H Suparno Wonokromo (CEO Jawa Pos Indonesia Timur) II. Pengantar (Penulis, T Junaidi) III. DAFTAR ISI 1. Negosiasi Buntu, Hanya Ada Satu Kata MOGOK! 2. Ya Wartawan, Ya Sirkulasi, Ya Advertising 3. ’Hoki’ Era Reformasi 4. Kantor Terburuk di ’Dunia’, Kini Gedung Graha Pena 5. ’Embrio’ Sumeks Menjelma Gurita 6. Sumeks Juara I Perwajahan Jawa Pos Group 7. Wajah Media Cermin Manajemen Redaksi IV. CATATAN HARIAN - Dari Titik Nol 8. Muntako BM, Jual Kursi untuk Selamatkan SIUPP Sumatera Express 9. Fotografer Gaek H Dulmukti Jaya, Tak

H Ismail Djalili

Suasana pemakaman tokoh pers Sumsel, Drs H Ismail Djalili di TPU Puncak Sekuning, Minggu sore. (Foto: Facebook arif ardiansyah) Tokoh Pers Sumsel Meninggal Palembang, Berita duka menyelimuti dunia pers di Sumsel. Seorang tokoh pers di Sumsel, Drs H Ismail Djalili, menghembuskan nafas terakhirnya Minggu (6/2/2011) sekitar pukul 07.30 di RS RK Charitas Palembang.. Masyarakat Sumatera Selatan, utamanya insan jurnalis sangat kehilangan sosok Ismail yang dikenal sebagai pekerja keras, disiplin dan tegas. Selama hidupnya, almarhum telah mengabdikan dirinya di dunia pers. Beliau sempat memimpin PWI Sumsel. Dan mendirikan lembaga pendidikan yang kini mengelola Program Pasca Sarjana. Pendidikan S-1 dan SLTA di Sekip Ujung Palembang. Lembaga yang didirikannya itu adalah STISIPOL Candaradimuka. Ia meninggalkan seorang istri, Lien Suharlina, dua anak, Lis Hapari dan Lisdestriani Rahmani. Serta empat orang cucu, Aidri, Rere, Utiyah Nurahmadani, dan Isnin Nurulfallah. Jenazah pendiri Stisipol Cha