Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2009

wartawan Nyaleg

Pemilu - pemilihan legislatif Dewan Pers: Lebih dari 100 Wartawan Jadi Caleg Rabu, 4 Februari 2009 - 01:49 wib Amir Sarifudin - Okezone text TEXT SIZE : Share BALIKPAPAN - Dewan Pers mencatat lebih dari 100 wartawan maju sebagai calon anggota legislatif dalam Pemilu 2009. Keikutsertaan mereka sebagai upaya untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan. Data tersebut diperoleh Dewan Pers dari Daftar Calon Tetap (DCT) calon anggota legislatif yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum. "Di antara mereka yang ikut 70-80 persen masih aktif sebagai wartawan," ungkap Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers Wina Armada Sukardi di Balikpapan, Kaltim, Selasa (3/2/2009). Para jurnalis dan mantan jurnalis itu tercatat maju sebagai calon anggota DPR RI, DPRD Tingkat I dan DPRD Tingkat II. Mereka berangkat dari partai politik yang beragam. Baik partai lama maupun partai baru. Menyikapi fenomena jurnalis jadi caleg, Dewan Pers hanya bisa mengimbau agar para wartawan tersebut untuk seme

Wartawan dan Humas

Hubungan Humas-Wartawan, Jangan Terlalu Mesra Oleh: S. SAHALA TUA SARAGIH HUBUNGAN antara pejabat (praktisi) hubungan masyarakat (humas) dengan wartawan (biasa pula disebut pers), bagaikan hubungan dua orang teman atau mitra yang saling memerlukan. Hubungan kedua orang yang bermitra tersebut bersifat simbiosis mutualisme (saling membutuhkan). Hubungan mereka saling bergantung (interdependen). Mereka benar-benar saling membutuhkan. Dengan demikian, tak satu pihak pun yang boleh menganggap dirinya lebih tinggi dan penting daripada mitranya. Posisi kedua mitra tersebut setara (sama tinggi, sama rendah), namun peran atau fungsi, motif dan tujuan kegiatan masing-masing saling berbeda. Humas di lingkungan lembaga pemerintahan daerah, baik lembaga eksekutif maupun legislatif (DPRD), bekerja atas nama dan untuk rakyat atau masyarakat daerah setempat. Mereka bekerja berdasarkan mandat masyarakat. Oleh karena itu, mereka yang bekerja di pemda dan DPRD wajib melaksanakan isi mandat masyarakat yan

Wartawan Dibunuh

Selasa, 17/02/2009, Bisnis Indonesia KRONIKA Wartawan diduga dibunuh * Cetak DENPASAR: Anak Agung Prabangsa, 44, wartawan Harian Umum Radar Bali yang ditemukan mengambang di permukaan laut dan telah menjadi mayat, diduga kuat telah menjadi korban aksi pembunuhan. Dugaan itu dilihat dari kondisi fisik atas jenazah korban yang tidak lagi memiliki bola mata, sementara bagian tengkorak kepalanya remuk dan nyaris gepeng, yang diduga akibat hantaman benda tumpul. Petugas pada Ditreskrim Polda Bali di Denpasar, kemarin, mengatakan bagian lengan kiri korban juga diketahui patah dan pada lingkaran lehernya diduga ada bekas resapan darah seperti orang habis dijerat. "Dilihat dari ciri-ciri seperti itu, ada dugaan korban tewas akibat tindak pembunuhan," ujar polisi. (Antara) * Cetak http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/umum/1id103738.html

Rawannya Kesehatan Wartawan

Rawannya Kesehatan Wartawan... Kehidupan para kuli tinta memang banyak risiko kesehatan. Depresi, mag, typus, adalah yang paling umum ditemui. ternyata tidak cukup itu, kanker hati juga mengancam. ini berdasarkan hasil penelitian. kutipan lengkapnya saya ambil dari artikel yang diposting di milis deplu sbb: Penemuan Terbaru Mengenai Kanker HatiJangan Tidur Larut Malam Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (SGOT,SGPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm!Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index). Mereka menganggap bilapemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal berarti semua OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutk

kesehatan wartawan

ERITA - isacrohan.blogspot.com - Kehidupan para kuli tinta memang banyak risiko kesehatan. Depresi, mag, typus, adalah yang paling umum ditemui. ternyata tidak cukup itu, kanker hati juga mengancam. ini berdasarkan hasil penelitian. kutipan lengkapnya saya ambil dari artikel yang diposting di milis deplu sbb: Penemuan Terbaru Mengenai Kanker HatiJangan Tidur Larut MalamPara dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (SGOT,SGPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm!Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index). Mereka menganggap bilapemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal berarti semua OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejut

pelatihan wartawan

Wartawan Latih Calon Wartawan Siswa SMA di Palembang Dilatih Jadi Wartawan Palembang: Sedikitnya 35 siswa dari tujuh SMA di Palembang mendapat pelatihan jurnalistik yang diadalah Institut Jurnalistik Palembang selama dua hari, mulai Sabtu (14/2) dan Minggu (15/2). Siswa peserta pelatihan berasal dari SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 6, SMAN 10, SMAN 17, dan SMA Muhamadyah 1 Palembang. Mereka dilatih di ruang Bina Praja, Lantai II, Kantor Gubernur Sumsel. Dibuka Kepala Dinas Pendidikan Nasional, Pemuda dan Olahraga Palembang Hatta Wazol, para pelajar ini mendapat materi-materi yang berkaitan dengan jurnalistik. Dalam pembukaan, hadir juga antara lain, Kabag Humas Pemprov Sumsel Thontowi Permana dan Kasubag Pemberitaan, Iskandar Zulkarnain. Pemateri antara lain, Maspril Aries wartawan Republika, Baharman Kabiro Media Indonesia, Noverta Salyadi wartawan Gatra, Aina Rumiyati Azis Kabiro Seputar Indonesia, dan Muhamad Nasir wartawan Sinar Harapan. Hatta Wazol dalam sambutannya saat membuka pela

Media Centre Rp 1,3 M

Media Center Ditender Rp1,3 M Rabu, 11 Februari 2009 (08:35) Wednesday, 11 February 2009 PALEMBANG, Sumeks – Rencana pemerintah provinsi (pemprov) mewujudkan media center akan segera dilaksanakan. Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH meminta Karo Umum dan Humas Drs H Agustiar Effendi MSi untuk segera merealisasikan rencana tersebut. Ini diungkapkannya saat meninjau salah satu ruangan di lantai II kantor gubernur yang akan dijadikan media center, kemarin (10/2). “Segera saja direaliasikan, kalau memang ditender secepatnya lakukan tender. Rekan-rekan wartawan sudah menunggu janji itu,”kata Alex. Ruangan yang akan dijadikan media center merupakan eks ruangan salah satu biro di jajaran pemprov Sumsel. Ruang itu berbatasan dengan ruang pengurus DHD 45. Ditambahkan Agustiar, nantinya ruang pengurus DHD 45 akan dipindahkan ke eks kantor Bappeda. “Nah, batas dinding dua ruangan ini akan dijebol untuk dijadikan satu menjadi media center,”jelasnya. Ia mengatakan, untuk mewujudkan media center di

Wartawan Gadungan Memeras

14/03/2003 13:01 - Kasus Penipuan Wartawan Bohongan Memeras Pejabat Sumsel Ratusan Juta Liputan6.com, Palembang: Kartu pers memang ampuh sebagai akses untuk menemui narasumber. Tapi, bukan senjata untuk memeras seperti yang dilakukan mereka yang dicap bodreks alias jurnalis tanpa media massa. Apalagi bagi wartawan yang mencatut nama media besar untuk memalak sumber, seperti yang dilakukan Ali Sugro. Untunglah aksi pria ini berakhir setelah pengusaha yang dipaksa, melaporkan masalah ini ke kepolisian. Dalam sejurus, wartawan gadungan itu dibekuk polisi di Palembang, Sumatra Selatan, baru-baru ini. Ali memang licin bak belut. Lihat saja, berbekal kartu pers dari Pemerintah Kota Palembang yang ditempeli logo Kompas dia menemui Kepala Dinas Koperasi Sumsel yang sedang bermasalah. Tak mau perkara ini diekspos besar-besaran, sang pejabat memberikan duit Rp 120 juta. Berhasil menipu, aksi ini diteruskan dengan memalak Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumsel, Kepala PT Kereta Api In

Rumah untuk Wartawan

Tim Diberi Tenggat 3 Bulan Wednesday, 11 February 2009 PALEMBANG(SINDO) – Tidak mau lahan seluas 380,5011 ha hilang karena diserobot warga,Pemprov Sumsel membentuk tim terpadu yang diberi waktu tiga bulan untuk menyelamatkan aset itu. Hal tersebut terungkap dalam paparan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kanwil BPN) Provinsi Sumsel setelah serangkaian inventarisasi bersama Pemprov Sumsel belum lama ini. Rapat yang berlangsung di ruang rapat Bina Praja Provinsi Sumsel tersebut dipimpin Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel Eddy Yusuf didampingi Asisten Pemerintahan Setda Provinsi Sumsel Mukti Sulaiman, mantan Asisten Pemerintahan Abdul Shobur, serta beberapa asisten lainnya. Dari BPN, hadir Kepala Kanwil BPN Provinsi Sumsel Suhaily Syam beserta jajarannya. “Total tanah milik Pemprov Sumsel di kawasan Jakabaring seluas 1.325 ha.Seluas 1.099,51 ha telah dibebaskan dan sisanya 225,49 ha belum dibebaskan,”ujarnya di Pemprov Sumsel kemarin. Dari 1.099,51 ha itu,Pemprov Sumsel hanya menguasai

Wartawan Korban Kekerasan

Wartawan Lubuklingau Gelar Aksi Anti-Kekerasan Terhadap Pers Minggu, 04 Januari 2009 Lubuklinggau, Sumsel (ANTARA News) - Puluhan wartawan yang bertugas di Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan (Sumsel), yang tergabung ke dalam Forum Solidaritas Insan Pers (FORSIP) melakukan aksi keprihatinan terhadap kekerasan yang menimpa kalangan pekerja pers di daerah itu. "Stop dan hentikan kekerasan terhadap kalangan pekerja pers, tahun 2008 merupakan tahun terburuk bagi wartawan Indonesia di Kota Lubuk Linggau," kata Edy Supriyadi, wartawan senior dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang menjadi koordinator lapangan (korlap) aksi tersebut, Jumat (2/1). Dia menjelaskan, kasus terakhir pada tahun 2008 telah menimpa Ade Stya Pratama wartawan Sriwijaya Pos (Sripo) Palembang, menjadi korban kebrutalan pereman salah seorang kontraktor lokal. Aksi puluhan wartawan yang bertugas di Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas(Mura) itu, mendatangi kantor Polres s

Akomodasi Wartawan Tak Dianggarkan

Pemprov Sumsel Tidak Sediakan Akomodasi untuk Wartawan Selasa, 10 Agustus 2004 | 12:31 WIB TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tidak akan menyediakan Akomodasi bagi para wartawan. Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Oesman mengatakan hanya akan menyediakan sarana pendukung seperti elektronik, mobil, dan fasilitas pelengkap lainnya Syahrial mengungkapkan telah ada kesepakatan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat bahwa masing-masing daerah membawa wartawan. Untuk akomodasi khususnya penginapan memang masih menjadi kendala mengingat sudah tak tersedia lagi kamar hotel dan penginapan-penginapan yang ada di Palembang. Namun hal ini sudah diatasi dengan disiapkannya perumahan penduduk yang sudah dikoordinasi Bagian Akomodasi dan Humas PB PON XVI. Sementara itu Kepala Bidang Akomodasi PB PON Edi Hermanto mengatakan sejauh ini sudah lebih 50-an rumah yang berhasil dihubungi pihak Pengurus Besar PON yang akan disewakan untuk para peserta PON dari berbagai daer

PWI Diminta Profesional

Radio Sonora FM 102,6 Palembang Wartawan Minta PWI Sumsel Profesioanal Januari 18, 2009 oleh sonorapalembang Sonora-Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel dibawah ketua Kurnati Abdullah telah berakhir. Sabtu (17/1) telah terpilih ketua baru dibawah kendali Octap Riady. Banyak harapan digantung oleh wartawan kepada Pemimpin Redaksi Palpost ini. Ada yang meminta agar PWI bersifat independen (jangan hanya pro kepada penguasa) adapula yang meminta agar pengurus baru ini lebih jelas dalam melakukan rekruitmen anggota. Selama ini dari sumber yang layak dipercaya Recruitmen anggota PWI Sumsel tidak memlalui prosedur yang benar. Sehingga dilapangangan sering ditemui wartawan dengan identitas PWI tapi tanpa ada media yang menaungi. Melihat banyaknya harapan itu, ketua PWI Sumsel terpilih berjanji akan mengkaji setiap masukan yang ada. Dalam wawancara bersama Sonora Minggu (18/1) Oktap juga mengajak insan pers untuk membangun PWI lebih baik lagi. Oktap berhasil mearaih suara

Wartawan Gadungan di Sumsel

Kompas, Kamis, 12 Februari 2009 | 07:52 WIB PALEMBANG, KAMIS — Keberadaan wartawan gadungan atau oknum yang mengaku wartawan beridentitas (ID Card) dan beratribut layaknya jurnalis (kamera, rompi, buku kecil/notes, pena, dan handycam) yang beroperasi di Sumatera Selatan perlu segera ditertibkan. Harapan itu diungkapkan sejumlah kalangan, termasuk para wartawan di Palembang dan beberapa daerah setempat, Kamis (12/2). Tindakan wartawan gadungan dianggap hanya merusak citra profesi wartawan dan mencoreng eksistensi pers di tengah masyarakat. Juga menimbulkan keresahan dan merugikan masyarakat. "Orang awam tahunya mereka benar wartawan sehingga akibat perbuatannya menganggap semua wartawan bertindak buruk seperti itu," ujar salah satu wartawan koran harian di Palembang. Keberadaan wartawan gadungan atau mereka yang mengaku sebagai wartawan, tetapi sebenarnya hanya untuk mengelabui narasumber agar bisa mendapatkan sejumlah uang, dinilai akan mengusik iklim kebebasan pe

Kode Etik Jurnalistik

KODE ETIK JURNALISTIK Kemerdekaan berpendapat, berekspresi, dan pers adalah hak asasi manusia yang dilindungi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB. Kemerdekaan pers adalah sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi, guna memenuhi kebutuhan hakiki dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Dalam mewujudkan kemerdekaan pers itu, wartawan Indonesia juga menyadari adanya kepentingan bangsa, tanggung jawab sosial, keberagaman masyarakat, dan norma-norma agama. Dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban dan peranannya, pers menghormati hak asasi setiap orang, karena itu pers dituntut profesional dan terbuka untuk dikontrol oleh masyarakat. Untuk menjamin kemerdekaan pers dan memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar, wartawan Indonesia memerlukan landasan moral dan etika profesi sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan menegakkan integritas serta profesionalisme. Atas dasar itu, wa

UU Pokok Pers No 40 Tahun 1999

UU Pokok Pers No 44 Tahun 1999 * UU 40/1999, PERS Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 40 TAHUN 1999 (40/1999) Tanggal: 23 SEPTEMBER 1999 (JAKARTA) _________________________________________________________________ Tentang: PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kemerdekaan pers merupakan salah satu wujud kedaulatan rakyat dan menjadi unsur yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis, sehingga kemerdekaan mengeluarkan pikiran dan pendapat sebagaimana tercantum dalam Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 harus dijamin; b. bahwa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang demokratis, kemerdekaan menyatakan pikiran dan pendapat sesuai dengan hati nurani dan hak memperoleh informasi, merupakan hak asasi manusia yang sangat hakiki, yang diperlukan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa; c. bahwa pers